Righteous Kill
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Quisque sed felis
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Etiam augue pede, molestie eget.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun  getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus  mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi  manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,  penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi  rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang,  membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat  budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta.  Namun hati-hati juga  dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit,  orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya  menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para  pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi cinta kepada Allah. Itulah  para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta  yang begitu agung, cinta yang murni. Cinta Allah cinta yang tak bertepi.  Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan  Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan  kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan  rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah  menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya. Tak jarang  orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai  Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada  bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara,  menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi  demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta  Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita atau  pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta.  Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta  pada-Nya. Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa  yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa  menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya,  tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat  seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun  tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus  terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah  bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta  hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun  tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada  Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya. Itu semua  adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap  Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut,  jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah,  tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia  yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu  harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal  nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup  didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia  yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada  Allah, merupakan salah satu penyebab doa tak terijabah. Bagaimana  mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih  menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia  pun melakukan maksiat. Bagaimana mungkin doa seorang gadis ingin  mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri  belum sholehah. Bagaimana mungkin doa seorang hamba yang mendambakan  rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan  sebagai pemimpin rumah tangga.. Bagaimana mungkin seorang ibu  mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja  di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak  dicurahkan. Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat  dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan  Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya  itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq,  karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai  saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta  Allah kepada hambanya yang beriman. Dengan kesusahan, Allah hendak  memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita  sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa  kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan  berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita  terhindar dari cinta palsu. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya  yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita  pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu: 1) Iman  yang kuat 2) Ikhlas dalam beramal 3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan  eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan  ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan  Al-quran dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah  dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan  mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang  hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan  keridhaan-Nya. 




Posting Komentar